Sabtu, 13 Desember 2008

Ricardo Kaka



TimNas BRAZIL












BRAZIL Tetap Jaya

Firman Utina


Indonesia dan Singapura ke Semifinal

Indonesia dan Singapura memastikan tempat di babak semifinal Piala AFF 2008. Pasukan merah-putih mendapatkan satu tiket setelah meraih kemenangan 4-0 atas Kamboja pada laga yang dilangsungkan Minggu (7/12) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Sedangkan pada laga sebelumnya, Singapura lebih dulu meloloskan diri dari babak penyisihan grup setelah memukul Myanmar dengan skor 3-1.

Pada laga ini, pelatih Benny Dollo masih mengandalkan duet Bambang Pamungkas dan Budi Sudarsono untuk mengisi lini depan. Walau demikian, lantaran kurang sabar dalam merancang serangan, Bambang dkk justru kesulitan menciptakan peluang bagus. Gawang Indonesia yang dikawal Markus Horison justru nyaris kemasukan, lantaran pemain bertahan kehilangan bola. Beruntung, sepakan Sokumpheak mengarah tepat ke pelukan Markus.

Memasuki menit ke-13, dominasi Indonesia membuahkan peluang. Sepakan Budi masih melebar di depan gawang. Dua menit kemudian, barulah Indonesia mampu memecah kebuntuan. Sepakan keras Ponaryo Astaman dari luar kotak penalti membentur pemain belakang Kamboja, bola rebound langsung disambar oleh Budi. 1-0 untuk Indonesia.

Bambang memiliki peluang untuk menorehkan gol di menit ke-27. Namun sontekannya masih mampu diblok kiper. Kans berikutnya didapat lewat sepakan keras Firman Utina yang hanya mengenai jala samping gawang Kamboja. Selanjutnya Indonesia masih memiliki peluang yang gagal dimanfaatkan. Sundulan Budi terarah tepat ke kiper Kamboja, kemudian tembakan Arif Suyono melayang di atas mistar gawang, lantas tembakan Firman masih dapat diblok kiper.

Indonesia baru mampu menggandakan keunggulan di menit ke-55. Sayap kanan Ismed Sofyan dengan jeli melihat Budi memiliki sedikit ruang kosong. Pemain asal Aceh ini kemudian mengirim umpan panjang. Budi mampu mengejarnya, dan tanpa melakukan kontrol, ia langsung mengeksekusi bola yang kemudian masuk ke gawang kamboja.

Kiper Kamboja kembali harus memungut bola dari gawangnya di menit ke-70. Diawali pergerakan Firman Utina merangsek ke depan, ia kemudian mengirim umpan lambung pada Budi. Dengan cekatan Budi langsung menyambar umpan tersebut melalui tandukan kepala. Bola pun melesak ke gawang yang kosong. Gol ini sekaligus menandai hat-trick Budi.

Semenit kemudian, Bambang kembali mendapat peluang bagus. Namun, lagi-lagi, sepakannya dapat dibendung kiper Kamboja. Barulah lima menit kemudian, Bambang dapat menuntaskan rasa penasarannya. Menerima umpan silang dari Firman Utina, Bambang melepaskan tandukan spesialisasinya untuk menggenapkan kemenangan Indonesia.

Sementara itu pada pertandingan sebelumnya, Singapura telah lebih dulu memastikan lolosnya mereka dari babak penyisihan grup dengan kemenangan 3-1 atas Myanmar. Kemenangan ini sekaligus menempatkan Singapura sebagai pimpinan klasemen Grup A.

Bambang Pamungkas


Awal Bagus Indonesia

Laga perdana kejuaraan Piala AFF 2008 berhasil dilalui Indonesia dengan baik. Menjamu salah satu favorit juara, Myanmar, pada laga yang dilangsungkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat (5/12) malam, pasukan merah-putih berhasil menekuk tamunya tersebut dengan kemenangan tiga gol tanpa balas.

Indonesia yang mengusung dendam membara lantaran dua kali ditaklukkan Myanmar pada kejuaraan Grand Royal Challenge akhir November lalu, tampil agresif sejak awal pertandingan. Muhammad Ilham mendapat peluang pertama di menit keenam, namun sepakan pemain Persija ini masih melambung di atas mistar gawang.

Dua menit berselang, Ismed Sofyan turut menebar ancaman, lewat tendangan bebasnya yang masih membentur mistar gawang Myanmar. Gawang Myanmar kemudian bobol di menit ke-14 lewat sepakan Arif Suyono. Sayang gol tersebut terpaksa dianulir karena karena ia lebih dulu terperangkap off side.

Memasuki menit ke-25, Indonesia mendapatkan gol pertamanya. Menerima umpan panjang dari tengah lapangan, Budi Sudarsono dengan kecepatannya mengecoh dua bek Myanmar. Ia kemudian menuntaskannya dengan sepakan kaki kanan yang bersarang di sudut kanan bawah gawang Myanmar.

Empat menit berselang, Indonesia memperbesar keunggulan. Muhammad Ilham yang melakukan tusukan lewat sisi kiri, kehilangan bola saat ia memasuki kotak penalti Myanmar. Bola kemudian jatuh ke kaki Firman Utina. Dengan cantik, Firman memutar badannya sambil melepaskan tembakan yang meluncur deras menembus gawang tim tamu.

Keunggulan dua gol membuat Indonesia lebih banyak men-delay permainan. Mereka pun mengendurkan tekanan, sambil tidak membiarkan kubu Myanmar membahayakan gawang Markus Horison. Skor 2-0 pun bertahan sampai turun minum.

Di awal babak kedua, Indonesia masih menurunkan tempo permainan. Kesempatan ini coba dimanfaatkan oleh Myanmar. Mereka ganti menggempur Indonesia dengan mengandalkan serangan dari sektor sayap kiri. Kendati demikian, Myanmar tak juga mampu menciptakan peluang berbahaya, lantaran bek Indonesia bermain cukup disiplin.

Di kala tertekan, Indonesia justru mampu memperbesar keunggulan. Di menit ke-63, sepakan kapten tim, Bambang Pamungkas, menyusur tanah dan mengoyak gawang Myanmar. Unggul tiga gol bagai belum memuaskan Indonesia. Di menit-menit akhir pertandingan, skuad Benny Dollo justru mendapat beberapa peluang bagus. Bambang Pamungkas gagal menuntaskan kerja samanya dengan Budi. Sedangkan tandukan Erol FX Iba masih mampu diblok kiper Myanmar.

Kendati demikian, Indonesia masih berada satu peringkat di bawah Singapura pada klasemen sementara Grup A. Sebab pada pertandingan sebelumnya, sang juara bertahan mampu mencukur tim lemah, Kamboja, dengan skor 5-0. Dengan kemenangan ini, maka Singapura berhak atas posisi pimpinan klasemen.

Hat Trick


Henry Hat-Trick, Barca Bekuk Valencia

Thierry Henry mengamuk. Tiga gol dilesakkannya guna membawa Barcelona melumat Valencia 4-0 (2-0) dalam partai jornada ke-14 di Nou Camp, Sabtu (6/12) atau Minggu dinihari WIB. Kemenangan telak itu sangat krusial mengingat Valencia merupakan salah satu rival yang bisa mengganjal ambisi menuju gelar juara La Liga.

Dengan absennya Samuel Eto’o, Henry diberi peran sentral untuk menggedor gawang Los Che. Ia menjadi pembuka kemenangan setelah menuntaskan umpan jauh Yaya Toure di menit ke-20. Gol keduanya tercipta delapan menit kemudian setelah bekerjasama dengan mantan rekannya di Arsenal, Alexander Hleb. Dengan kaki kanan Henry memperdaya kiper Valencia, Renan Brito.

Satu menit babak kedua berjalan, Los Blaugrana melesakkan gol ketiga di gawang lawannya. Penetrasi Daniel Alves di rusuk kanan yang menerima umpan Xavi Hernandez dituntaskan full-back internasional Brasil melalui tendangan dari sudut sempit.

Henry lengkap membukukan hat-trick di menit ke-79. Dengan dingin ia meneruskan bola ke gawang setelah menerima umpan matang dari Bojan Krkic. Kemenangan 4-0 setelah sebelumnya peluang yang diperoleh Lionel Messi digagalkan Renan.

Barca kini memimpin klasemen dengan torehan 35 poin dari 14 pertandingan dan unggul dua enam poin dari Villarreal di posisi terdekat yang bermain imbang 3-3 (0-3) menghadapi Getafe sesaat sebelumnya. Valencia sendiri untuk sementara tetap bertahan di posisi ketiga, namun berpeluang digeser Real Madrid yang berada tepat di bawahnya.

Susunan pemain:
Barcelona: Valdés; Puyol, Márquez, Abidal, Daniel Alves; Yaya Toure, Xavi (Keita 84), Hleb (Krkic 73); Gudjohnsen, Henry, Messi (Pedro Rodríguez 82).
Valencia: Renan; Maduro, Albiol (kk), Del Horno (kk), Miguel (kk); Baraja (Michel 71), Manuel Fernandes, Albelda (kk); Mata (Vicente 82), Joaquín (Pablo 82); Villa (kk).

Liga UEFA


Totti dan Memori Final 1984

Sepanjang sejarah klub, AS Roma belum pernah satu kali pun mencicipi gelar numero uno alias terbaik di kompetisi Eropa. Paling banter, Giallorossi baru berhasil menembus babak pamungkas di musim 1983-84. Ketika itu turnamen masih bertajuk European Cup. Di babak final yang saat itu digelar di Olimpico, Roma, Rabu, 30 Mei 1984, Giallorossi yang ditangani pelatih beken Nils Liedholm harus menyerah di tangan Liverpool lewat adu penalti 2-4 (1-1).

Seperempat abad kemudian, dengan format Liga Champions, babak final kompetisi terelite di seantero Benua Biru itu akan kembali digelar di Olimpico, Roma. Tepatnya, 27 Mei 2009 mendatang. Replay babak final 1984 itulah yang kini menjadi impian Francesco Totti, kapten Roma.

Hal itu diungkapkan Totti setelah Giallorossi berhasil menoreh sejarah baru: muncul sebagai jawara grup di babak penyisihan Liga Champions untuk kali pertama sejak musim 2001-02. Keberhasilan ini didapat setelah Totti dkk mengubur impian Bordeaux 2-0 (0-0) di matchday 6 Selasa (9/12) tadi malam.

Kesuksesan semalam di Olimpico membuat Roma memperpanjang rekor tak terkalahkannya di berbagai ajang kompetisi. Padahal, di bulan Oktober lalu, penampilan anak-anak asuhan Luciano Spalletti bak ayam sayur: menelan lima kali kekalahan secara beruntun. Kemenangan 3-1 atas Chelsea diyakini jadi trigger bagi kebangkitan Giallorossi.

Sejalan dengan usianya yang kini sudah ‘karatan’, 32 tahun, Totti sadar musim ini adalah musim yang paling pas dan terakhir bagi dirinya untuk dapat tampil di partai pamungkas Liga Champions yang diselenggarakan di kotanya sendiri, Roma.


“Mungkin inilah kesempatan terbaik bagi saya untuk tampil dalam partai bergengsi di Roma. Karena itu, saya berambisi mengantarkan tim meraih tempat di babak final. Saya berharap, jika itu terjadi, kami bakal berhadapan dengan Liverpool. Seperti partai final 1984,” tegas Totti seperti yang dikatakannya kepada Sky Sport Italia.

Totti tak bisa menyembunyikan kegembiraannya dengan peningkatan performa tim akhir-akhir ini. “Dalam kurun waktu sebulan, segalanya telah berubah. Untuk kali pertama kami berhasil menjadi juara grup penyisihan Liga Champions. Hari yang bakal tak terlupakan,” tutur pemain yang kerap disebut Pangeran Roma tersebut. Lagipula, “Saat menjalani partai pertama, kami akui kami kurang yakin jika kami mampu melaju ke babak knock-out. Karenanya, kami sangat gembira,” imbuh Totti.

Roma mempunyai peluang untuk mengukir tujuh kali kemenangan secara beruntun di berbagai ajang kompetisi andaikata Totti dkk mampu mengatasi perlawanan tim tamu, Cagliari, dalam lanjutan laga Liga Serie A di pekan ke-16, Minggu (14/12).